Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjaskes) adalah salah satu mata pelajaran yang penting di sekolah dasar. Melalui Penjaskes, siswa tidak hanya mempelajari teknik olahraga, tetapi juga membangun kebugaran fisik, melatih keterampilan motorik, serta membentuk karakter disiplin dan sportivitas. Namun, sering kali ada hal yang kurang diperhatikan, yaitu istirahat dan rehidrasi setelah aktivitas fisik. Padahal, keduanya memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan dan performa tubuh anak.
Mengapa Istirahat Penting Setelah Penjaskes?
Aktivitas Penjaskes di SD biasanya melibatkan berbagai gerakan fisik, mulai dari lari, lompat, permainan bola, hingga senam. Aktivitas ini membuat otot bekerja lebih keras dan jantung memompa darah lebih cepat. Setelah aktivitas tersebut, tubuh anak membutuhkan waktu untuk memulihkan energi dan mengembalikan kondisi fisik ke keadaan normal.
Beberapa manfaat istirahat setelah Penjaskes antara lain:
-
Memulihkan Energi – Tubuh memerlukan waktu untuk mengembalikan cadangan energi yang habis selama berolahraga.
-
Mengurangi Risiko Cedera – Istirahat memberi kesempatan otot untuk rileks sehingga risiko kram dan cedera berkurang.
-
Menstabilkan Detak Jantung dan Pernapasan – Setelah bergerak aktif, tubuh memerlukan jeda untuk mengembalikan detak jantung dan ritme napas menjadi normal.
-
Meningkatkan Fokus Belajar – Anak yang cukup istirahat setelah Penjaskes akan lebih siap menerima pelajaran berikutnya.
Guru Penjaskes di SD sebaiknya memberikan waktu pendinginan (cooling down) sebelum siswa kembali ke kelas, agar tubuh tidak mengalami transisi mendadak dari aktivitas tinggi ke istirahat total.
baca juga: biaya les rumahan
Pentingnya Rehidrasi Setelah Aktivitas Fisik
Selain istirahat, rehidrasi atau penggantian cairan tubuh yang hilang juga tidak kalah penting. Saat berolahraga, tubuh mengeluarkan keringat untuk menjaga suhu tetap stabil. Keringat ini membawa cairan dan elektrolit keluar dari tubuh. Jika tidak segera digantikan, anak dapat mengalami dehidrasi.
Beberapa dampak negatif dehidrasi pada anak antara lain:
-
Cepat lelah dan lemas
-
Konsentrasi menurun
-
Sakit kepala
-
Risiko kram otot meningkat
Untuk mencegah hal ini, anak perlu minum air putih setelah Penjaskes. Pilihan terbaik adalah air putih biasa, namun pada kegiatan yang intens dan memakan waktu lama, minuman elektrolit rendah gula bisa menjadi alternatif. Guru juga perlu membiasakan siswa untuk membawa botol minum sendiri ke sekolah.
Tips Istirahat dan Rehidrasi yang Baik untuk Siswa SD
-
Pendinginan Setelah Olahraga
Lakukan gerakan ringan seperti berjalan pelan dan peregangan selama 3–5 menit. -
Minum Air Secukupnya
Ajarkan anak untuk minum 150–250 ml air setelah olahraga, lalu lanjutkan minum secara berkala. -
Pilih Waktu Istirahat yang Tepat
Berikan jeda sekitar 10–15 menit sebelum memulai pelajaran berikutnya agar tubuh benar-benar pulih. -
Kenali Tanda Dehidrasi
Jika anak terlihat pucat, lesu, atau mengeluh pusing, segera beri waktu istirahat tambahan dan minum air. -
Konsumsi Camilan Sehat
Buah segar seperti semangka, jeruk, atau pisang dapat membantu menggantikan cairan sekaligus memberi energi tambahan.
Istirahat dan rehidrasi bukanlah sekadar rutinitas setelah pelajaran Penjaskes, melainkan bagian penting dari menjaga kesehatan siswa SD. Dengan istirahat yang cukup dan asupan cairan yang memadai, anak akan terhindar dari risiko cedera, dehidrasi, dan kelelahan berlebih. Guru, orang tua, dan siswa perlu memahami bahwa tubuh membutuhkan waktu untuk pulih setelah aktivitas fisik, agar pembelajaran di kelas dapat berjalan optimal.